I. RUANG LINGKUP BISNIS
1.1 Definisi Bisnis
Bisnis berasal dari bahasa Inggris business,
mengembangkan kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Sedangkan dalam kamus lengkap bahasa Inggris
karangan Prof. Drs. S. Wojowasito dan W.J.S Poerwadarminta, business
diterjemahkan menjadi : pekerjaan; perusahaan; perdagangan; atau urusan.
Jadi bisnis bisa diartikan menjadi suatu kesibukan atau aktivitas dan
pekerjaan yang mendatangkan keuntungan
atau nilai tambah. Dalam ilmu ekonomi, bisnis merupakan organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk
mendapatkan laba Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau
sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata
“bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung cakupannya
- Penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
- Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.”
- Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
1.2
Definisi Bisnis Menurut Para Ahli
- Musselman dan Jackson ( 1992 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat,perusahaan yang diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
- Gloss,Steade dan Lowry ( 1996 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standart serta kualitas hidup mereka.
- Allan Afuah ( 2004 ) beliau mengartikan bahwa bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang di inginkan konsumen.
- Steinford mengartikan bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Menurut Steinford, jika kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memproleh laba.
- Mahmud Machfoedz juga berpendapat bahwa bisnis adalah suatu usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
- T. Chwee (1990) Menurutnya, bisnis merupakan suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Sementara itu, menurut Grifin dan Ebert, bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
- Griffin dan Ebert (1996) Beliau mengartikan bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.
- Hughes dan Kapoor Beliau mengartikan bisnis adalah aktifitas melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.
1.2 Macam - macam Kegiatan Bisnis
·
Kegiatan bisnis di
bidang jasa :
1. Membuka usaha salon
2. Membuka usaha bengkel mobil / motor
3. Membuka usaha service komputer, dll
·
Kegiatan bisnis di
bidang perdagangan :
1.
Membuka usaha cafe
2.
Membuka usaha butik
3.
Membuka usaha toko,
dll
II. Tujuan Kebijakan Bisnis
2.1
Melindungi usaha kecil dan menengah.
Kebijakan
bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas
bisnis di Negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas.
Kebijakan ini berguna u ntuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak
mempunyai lahan atau wilayah berusaha. Padahal justru usaha kecil ini yang
perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunnyai daya saing.
2.2
Melindungi lingkungan hidup sekitarnya.
Melakukan
bisnis atau usaha di Negara kita ini memiliki aturan, dan itu diharuskan.
Aturan tersebut antara lain adalah tujuannya untuk tidak merusak atau memberi
dampak negative kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha
tersebut.Tidak dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para
pebisnis juga akan meminimalisasikan dampak negative yang nantinya akan
berimbas kepada penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.
2.3
Melindungi konsumen.
Bisnis
yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada konsumen.
Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan
atau dikecewakan oleh karena mengkonsumsi jasa atau barang yang diproduksi dari
para pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang
terbaik dan pelayannya pun harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan
mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis tersebut, konsumen tidak
segan-segan bekerja sama kembali.
2.4
Pendapatan pemerintah.
Banyaknya bisnis yang beroperasi di Negara kita ini
tentunya juga memberikan keuntungan bagi Negara kita juga. Bisnis yang
beroperassi memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Inilah
yang sering kita sebut dengan devisa. Semakin banyak untung/laba yang diperoleh
suatu uasaha bisnis, semakin besar pula ia harus membayar pajak Negara demikian
sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut digunakan lagi oleh pemerintah untuk
melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah di Negara kita ini. Namun sering
terjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya menjadi hak rakyat ini (
korupsi ).
III. Sistem perekonomian dan sistem pasar
3.1 Sistem perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh
suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada
individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada
di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat
dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah
perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak
kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil
produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic),
pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa
melalui penawaran dan permintaan.
3.2. Macam-Macam Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi yang dianut berbagai negara
merupakan hasil perkembangan sejarah serta tanggapan suatu bangsa atas
pergolakan zaman. Secara umum sistem ekonomi dalam perekonomian suatu negara
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem ekonomi liberal, sistem
ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran.
A. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem
ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez faire. Sistem ekonomi liberal
adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala
bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya. Filsafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada
sistem ekonomi liberal adalah bahwa setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi
kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan
kepada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan
juga. Dengan demikian setiap orang akan bebas bersaing dengan orang lain dalam
bidang ekonomi. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation
(1776) juga menunjukkan bahwa kebebasan berusaha didorong oleh kepentingan
ekonomi pribadi merupakan pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa. Hal ini
menunjukkan bahwa sistem pasar bebas ini dapat menciptakan efisiensi yang cukup
tinggi dalam mengatur kegiatan perekonomian. Mungkin kalian akan bertanya,
bagaimanakah peran pemerintah dalam sistem ekonomi liberal? Pemerintah sama
sekali tidak campur tangan dan tidak pula berusaha memengaruhi kegiatan ekonomi
yang dilakukan masyarakat.
Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki dan
dikuasai oleh anggota-anggota masyarakat dan mereka mempunyai kebebasan penuh
untuk menentukan bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan digunakan.
Gambaran secara menyeluruh mengenai sistem ekonomi
liberal, dapat kalian perhatikan ciri-ciri sistem ekonomi liberal berikut ini.
1) Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
2) Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
3) Campur tangan pemerintah dibatasi.
4) Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.
5) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
6) Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi
2) Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
3) Campur tangan pemerintah dibatasi.
4) Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.
5) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
6) Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi
didorong oleh
prinsip laba.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, sistem ekonomi liberal
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sistem ekonomi liberal :
1) Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan
sumber daya produksi.
2) Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3) Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
4) Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.
2) Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3) Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
4) Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.
Kekurangan sistem ekonomi liberal :
1) Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
2) Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
3) Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
4) Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
1) Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
2) Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
3) Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
4) Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
B . Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem
ekonomi terpusat. Mengapa disebut terpusat? Karena segala sesuatunya harus
diatur oleh negara, dan dikomandokan dari pusat. Pemerintahlah yang menguasai
seluruh kegiatan ekonomi. Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem
perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak
adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah
harus ikut campur dalam perekonomian. Oleh karena itu hal tersebut
mengakibatkan potensi dan daya kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya
kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi sosialis adalah ajaran Karl Marx, di mana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya. Sistem ekonomi sosialis mempunyai ciri-ciri berikut ini.
Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi sosialis adalah ajaran Karl Marx, di mana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya. Sistem ekonomi sosialis mempunyai ciri-ciri berikut ini.
1) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh
negara.
2) Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara
2) Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara
sehingga tidak
ada perusahaan swasta.
3) Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4) Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
5) Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
3) Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4) Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
5) Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
Seperti halnya sistem ekonomi kapitalis,
sistem ekonomi sosialis juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
sistem ekonomi sosialis :
1) Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan
pemerintah sehingga pemerintah mudah
melakukan
pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2) Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah
2) Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah
dapat
dilakukan dengan merata.
3) Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan
3) Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan
diproduksi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4) Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
4) Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan sistem ekonomi sosialis :
1) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2) Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan
1) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2) Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan
pemerintah.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis sudah tidak
ada lagi. Uni Soviet (sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah
gagal dalam menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara
ekonomi, moral, maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya
kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di
tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah
terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.
C . Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran
atau perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis.
Masalah-masalah pokok ekonomi mengenai barang apa yang akan diproduksi,
bagaimana barang itu dihasilkan, dan untuk siapa barang itu dihasilkan, akan
diatasi bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Pada sistem ekonomi campuran
pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun
pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan
kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Adanya campur tangan dari
pemerintah bertujuan untuk menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan
dari sistem liberal, antara lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan
masyarakat tertentu terhadap sumber daya ekonomi. Apabila kita cermati sebagian
besar negara di dunia tidak ada lagi yang menggunakan salah satu sistem
ekonomi. Mereka kebanyakan
mengombinasikan dari sistem-sistem yang ada sesuai dengan situasi dan tradisi negara yang bersangkutan. Misalnya
saja Amerika Serikat yang sangat terkenal dengan sistem ekonomi liberalnya.
Meskipun sistem ekonomi yang mereka
tetapkan berpaham liberal, namun pada kenyataannya masih ada campur tangan
pemerintah, misalnya dalam hal pembuatan undang-undang antimonopoli. Untuk
mengetahui lebih jelasnya mengenai sistem ekonomi campuran, berikut ini
ciri-ciri dari sistem ekonami campuran.
1) Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh
pemerintah.
2) Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan
2) Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan
di bidang
ekonomi.
3) Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang
3) Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang
ditetapkan
pemerintah.
4) Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan
4) Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan
. kepentingan
umum
5) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
5) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
Dengan demikian, dalam sistem perekonomian campuran ada
bidang-bidang yang ditangani swasta dan ada bidang-bidang yang ditangani
pemerintah. Sama halnya dengan sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi campuran
juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, kelebihan dan
kekurangannya tergantung kepada setiap negara dalam mengatur sistem ekonominya
tersebut.Lalu bagaimanakah dengan Sistem Perekonomian di Indonesia ? dan siapa
saja Pelaku Utama dari sistem perekonomian tersebut ? Kedua materi tersebut
akan saya bahas pada postingan berikutnya . trims ..
3.2 Sistem Ekonomi Pasar
I. DEFINISI
SISTEM EKONOMI PASAR (LIBERAL/BEBAS)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu
sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi
dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai
dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
II.
CIRI – CIRI EKONOMI PASAR
Ciri
dari sistem ekonomi pasar adalah :
- Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
- Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
- Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
- Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
- Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar Persaingan dilakukan secara bebas
- Peranan modal sangat vital
III.
KEBAIKAN SISTEM EKONOMI PASAR
- Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
- Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
- Munculnya persaingan untuk maju
- Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar
- Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba
IV.
KELEMAHAN SISTEM EKONOMI PASAR
- Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
- Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
- Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
- Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu Perhatikan bagaimana sistem ekonomi pasar memecahkan persoalannya
IV. Celah bisnis / Usaha
tindakan perusahaan untuk merancang produk
dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang
dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.di sebut
Positioning. Bagi perusahaan tindakan
untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk
mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam
pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya,
perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut
melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya
Sedangkan menurut Cravens (1991:255),keputusan pemilihan target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi positioning.
Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Dari definisi diatas terkandung pengertian bahwa positioning berorientasi pada pikiran atau persepsi konsumen. Jadi positioning adalah usaha untuk
menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya
Sedangkan menurut Cravens (1991:255),keputusan pemilihan target pasar merupakan titik vokal dari strategi pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan pengembangan strategi positioning.
Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Dari definisi diatas terkandung pengertian bahwa positioning berorientasi pada pikiran atau persepsi konsumen. Jadi positioning adalah usaha untuk
menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran
Menurut Craven (1991:270) bahwa positioning
memegang peran yang sangat besar dalam strategi pemasaran, setelah melakukan
analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis internal
perusahaan(total situation analysis).
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar ‘positioning’tidak lagi sekadar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang
lain, tetapi memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.
Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai benteng terakhir pertahanan melawan riuhnya komunlkasi, sebagai tempat menyaring, menerima atau menolak informasi yang ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran konsumen telah terbentuk, biasanya produsen lain mengalami kesulitan untuk merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal diam melakukan reposisi. Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam usaha ‘memaku mati’pesan di dalam pikiran seseorang adalah sama sekali bukan yang berhubungan dengan pesannya, tapi justru pikiran itu sendiri. Pikiran yang bersih adalah pikiran yang belum dipoles oleh merk lain. Sehingga peranan positioning merupakan sistem yang terorganisir dalam upaya menemukan suatu hal yang tepat, pada waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang.
Product Positioning
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar ‘positioning’tidak lagi sekadar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang
lain, tetapi memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.
Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai benteng terakhir pertahanan melawan riuhnya komunlkasi, sebagai tempat menyaring, menerima atau menolak informasi yang ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran konsumen telah terbentuk, biasanya produsen lain mengalami kesulitan untuk merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal diam melakukan reposisi. Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam usaha ‘memaku mati’pesan di dalam pikiran seseorang adalah sama sekali bukan yang berhubungan dengan pesannya, tapi justru pikiran itu sendiri. Pikiran yang bersih adalah pikiran yang belum dipoles oleh merk lain. Sehingga peranan positioning merupakan sistem yang terorganisir dalam upaya menemukan suatu hal yang tepat, pada waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang.
Product Positioning
Dalam proses
positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh
Regis Mc Kenna (1985: 37), yang juga mengemukakan definisi product positioning
sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning
yang dikemukakan Kenna(1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan
product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut
sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Product Positioning Strategy
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Product Positioning Strategy
Product positioning
sangat berhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut
ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi
product positioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan
suatu citra produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol
dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga
konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen tentang
produk yang ditawarkan. Kembali Kotler (1997:265)menjelaskan beberapa cara
product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju, antara lain:
1. Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.
2. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jamankeemasan koboi Old West.
3. Penentuan posisi
menurut penggunaan atau penerapan Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat.
4. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari tantangan’.
5. Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.
6.Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya:
Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai ‘taman rekreasi’ tapi sebagai ‘lembaga pendidikan’.
7. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens
dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah.
product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju, antara lain:
1. Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.
2. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jamankeemasan koboi Old West.
3. Penentuan posisi
menurut penggunaan atau penerapan Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat.
4. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari tantangan’.
5. Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.
6.Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya:
Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai ‘taman rekreasi’ tapi sebagai ‘lembaga pendidikan’.
7. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens
dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah.
V. Unsur-unsur penting dalam
aktivitas ekonomi
Aktifitas ekonomi memerlukan 3 unsur yaitu:
- Keinginan Manusia
Keinginan
Manusia merupakan unsur terpenting dalam aktivitas ekonomi karena manusia
memiliki keinginan yang membuat mereka dapat berpikir keras untuk memenuhi keinginannya
tersebut. Seperti keinginan untuk berhasil di bidang bisnis. Manusia akan
mencari cara agar pruduk yang mereka ciptakan dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat.
- Sumber Daya
Sumber
daya merupakan hal terpenting ke dua dalam aktivitas ekonomi. Karena sumber
daya juga merupakan kunci dalam memperoleh kesuksesan dalam bidang ekonomi.
Contohnya saja seorang yang ingin memulai usaha warnet namun, ia tidak mengerti
tentang jaringan internet atau-pun komputer itu sendiri. Maka itu bias menyebabkan
ketidak nyamanan para pelanggannya ketika terjadi gangguan. Maka seharusnya
pemilik harus memiliki sumber daya manusia yang cukup.
- Cara-cara berproduksi ( Tehniques Of Production)
Cara
pembuatan barang pada umumnya berada di luar bidang ekonomi, tetapi persoalan
barang-barang dan atau jasa-jasa apa yang harus di produksi, berapa banyak
barang atau jasa yang harus diproduksi dan cara-cara mana yang di gunakan untuk
memproduksi barang dan jasa tersebut sehingga mencapai pembiayaan yang minimal
dan hal tersebut adalah termasuk bidang ekonomi dan merupakan
pesoalan-persoalan yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli ekonomi.
VI. Hakekat bisnis
Bisnis sering kita sama artikan dengan
dagang. Hampir tiap orang yang bertanya tentang sebuah pekerjaan, ketika
dijawab "dagang" dalam benaknya yang terlintas adalah kata bisnis.
Sama nggak dengan anda? Terus apa sih hakikat bisnis yang sebenarnya?
Kata "bisnis" memang sangat identik dengan "dagang". Dalam arti yang sebenarnya memang tidak salah jika bisnis diartikan sama dengan dagang. Jika hal ini ditinjau dari tujuannya, yaitu terkumpulnya dana dari hasil transaksi. Pelakunya bisa terdiri dari perorangan maupun kelompok orang.Lalu apa yang dijadikan objek bisnis? Yang mendasari orang untuk melakukan transaksi bisnis adalah "nilai" baik itu nilai suatu barang ataupun nilai dari sebuah jasa.
Di dunia nyata, untuk berjalannya sebuah bisnis dibutuhkan paling tidak dua pelaku bisnis yang mewakili tiga unsur. Yang pertama Produsen (unsur 1) yang bisa bertindak juga sebagai Distributor (unsur 3) dan yang kedua adalah Konsumen (unsur 3). Agar berjalan, ketiga unsur ini harus saling membutuhkan.Keberhasilan sebuah bisnis diindikasikan dengan puasnya masing-masing unsur. Contoh: A sebagai Produsen, B sebagai Distributor dan C sebagai Konsumen.
A membutuhkan dana untuk melanjutkan usahanya dan memenuhi biaya operasionalnya. Kemudian C membutuhkan sebuah produk (barang/jasa) untuk keperluan hidupnya. Keduanya belum tentu bisa bertemu langsung, tapi ada B yang kebetulan juga membutuhkan dana. B siap mempertemukan kebutuhan antara A dan C.Ketika A dan C merasa puas dengan pekerjaan B, maka B pun ikut puas. Inilah yang dinamakan BISNIS.Posisi anda dan saya bisa berada pada ketiga unsur di atas. Jika tidak ketiganya untuk unsur C pasti kita mengalaminya. Ya kan?
Kata "bisnis" memang sangat identik dengan "dagang". Dalam arti yang sebenarnya memang tidak salah jika bisnis diartikan sama dengan dagang. Jika hal ini ditinjau dari tujuannya, yaitu terkumpulnya dana dari hasil transaksi. Pelakunya bisa terdiri dari perorangan maupun kelompok orang.Lalu apa yang dijadikan objek bisnis? Yang mendasari orang untuk melakukan transaksi bisnis adalah "nilai" baik itu nilai suatu barang ataupun nilai dari sebuah jasa.
Di dunia nyata, untuk berjalannya sebuah bisnis dibutuhkan paling tidak dua pelaku bisnis yang mewakili tiga unsur. Yang pertama Produsen (unsur 1) yang bisa bertindak juga sebagai Distributor (unsur 3) dan yang kedua adalah Konsumen (unsur 3). Agar berjalan, ketiga unsur ini harus saling membutuhkan.Keberhasilan sebuah bisnis diindikasikan dengan puasnya masing-masing unsur. Contoh: A sebagai Produsen, B sebagai Distributor dan C sebagai Konsumen.
A membutuhkan dana untuk melanjutkan usahanya dan memenuhi biaya operasionalnya. Kemudian C membutuhkan sebuah produk (barang/jasa) untuk keperluan hidupnya. Keduanya belum tentu bisa bertemu langsung, tapi ada B yang kebetulan juga membutuhkan dana. B siap mempertemukan kebutuhan antara A dan C.Ketika A dan C merasa puas dengan pekerjaan B, maka B pun ikut puas. Inilah yang dinamakan BISNIS.Posisi anda dan saya bisa berada pada ketiga unsur di atas. Jika tidak ketiganya untuk unsur C pasti kita mengalaminya. Ya kan?
VII. Mengapa perlu berbisnis
Saya mencoba merangkai banyak informasi untuk mempertegas
pentingnya anak-anak bangsa harus mulai belajar bisnis, termasuk saya. Karena
jika tidak, bangsa Indonesia yang besar, yang kaya sumber daya alam, yang
banyak memiliki cendekiawan-cendekiawan bergelar doktor, yang memiliki banyak
universitas hingga ke pelosok-pelosok kabupaten dengan ribuan fakultas, akan
menjadi bangsa penonton disebuah zaman.Lihatlah fenomena ini, seperti yang
dilansir oleh Kompas beberapa waktu lalu. Berdasarkan angkatan kerja, tahun
2009 ada 116,5 juta orang di negeri ini yang menyerbu pasar kerja.
Bagaimana nanti pada saat angkatan saya??
Mereka sebagian besar ingin menjadi pegawai negeri, atau
pegawai kantoran, kerja yang nyaman di ruangan ber AC, bisa menelpon atau berhahahihi,
cathing atau berfacebookria, sembari setiap bulan menunggu
gajian. Bekerja bagi mereka adalah masuk kantor setiap hari, entah apa yang
dikerjakan, bukan sesuatu yang penting.Menyeramkan memang, apa yang akan
terjadi oleh negeri ini karena jika penduduk sudah mencapai 228,9 juta jiwa,
maka akan ada 168,9 juta jiwa atau 73,3 persen diantaranya merupakan penduduk
usia kerja. Dari jumlah ini, 116,5 juta orang atau 69 persen dari penduduk usia
kerja dipastikan menyerbu pasar kerja sehingga sangat “menakutkan” karena
pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun mendatang belum jelas besarannya
diangka berapa. Apalagi jika terorisme masih membayangi kondisi keamanan
Indonesia dan ekonomi global belum pulih benar.Alamak. Kita seperti tidak
sedang menghadapi situasi darurat dengan kondisi seperti ini!
Mengutip data dari sebuah sumber yang menyajikan proyeksi
data pengangguran terdidik Indonesia, membuat saya semakin bersemangat
menuntaskan tulisan ini. Bahwa penting mengapa kita harus
berbisnis/berwirausaha mulai sekarang. Setidakmya kita belajar memulainya.Saat
ini jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia sudah mencapai 2.874 buah dengan
jumlah sarjana yang dihasilkan setiap tahun diperkirakan mencapai 2,3 juta
sarjana baru dari berbagai jurusan. Versi lain memproyeksikan bisa mencapai
2,8juta sarjana per tahun. Pertanyaannya berapa sarjana yang terserap untuk
angkatan kerja.Ini baru bicara tentang sarjana, berapa yang Diploma, lulus SMA
atau yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena ketiadaan biaya.
Dahulu, menurut sumber yang menjadi rujukan tulisan ini,
seorang Menteri memperkirakan Indonesia setiap tahunnya membutuhkan setidaknya
75 ribu orang sarjana (meskipun ada yang menyebutnya pertumbuhan pegawai
diharapkan nol persen karena beban biaya yang harus ditanggung oleh negara).
Jika angka ini benar, berapa sarjana yang menganggur dalam setiap
tahunnya.?Saya tak akan berpanjang-panjang bertutur tentang pengangguran,
apalah artinya. Namun banyakcerita di Majalah Wirausaha dan Keuangan (WK) yang
dapat kita petik untuk pembelajaran dan mendapat jawaban mengapa kita harus
berbisnis?Para pemimpin negara, orang tua, serta pendidik, harus mulai
menyadari mau menjadi apa generasi-generasi penerus kita kelak. Jika semua
orang ingin menjadi pegawai, dan bersikap masa bodoh dengan proses edukasi
kewirausahaan bagi generasi muda kita, maka kita akan mendapati generasi
penerus kita akan menjadi penonton di negerinya sendiri.
Untuk itu diperlukan suatu usaha yang kontinyu untuk
meyakinkan bahwa sekaranglah saatnya untuk mengubah pola pikir/paradigma bahwa
punya usaha/bisnis sendiri adalah cara yang tepat untuk mengatasi semua masalah
keterpurukan ekonomi di negara.Ada banyak alasan mengapa kita harus
berbisnis:
1. Bisnis adalah Sarana Menuju Kebebasan Finansial.
Dalam
bukunya CASHFLOW QUADRANT Robert T Kiyosaki telah menjelaskan
panjang lebar mengapa kuadran kanan (B + I) lebih dianjurkan daripada kuadran
kiri (E + S). Kuadran kanan beliau sebut sebagai kuadran kebebasan dan kuadran
kiri beliau sebut sebagai kuadran keamanan.
2. Semua peluang ada di sekitar kita tinggal seberapa kreatif dan beraninya kita.
Tidak
adanya batasan ide dalam berbisnis membuat kita tidak kehabisan cara untuk
mendapatkan income. Sangat berbeda jika kita ingin menjadi karyawan, kita harus
sabar nunggu peluang dulu baru nantinya dapat income.
3. Kita adalah Pemilik Dari Waktu Kita Sendiri
Kadang
membayangkan betapa nikmatnya hidup tiap hari kerja tidak terikat waktu,
apalagi kalau bisnis kita sudah solid, ditinggal tidur saja uang tetap mengalir
terus ke kantong kita.
Sebagai
karyawan kita harus berangkat pagi hari agar tidak terlambat absennya, mau
tidur siang juga tidak bisa, mau jalan-jalan harus menunggu hari sabtu atau
minggu, sepertinay bukan kita yang memiliki waktu tapi waktu yang memiliki dan
mengendalikan kita.
Selain
itu ada beberapa alasan mengapa kita harus berbisnis,yaitu
- Agar menghargai waktu dan kerja keras
- Agar mengerti apa arti resiko
- Agar berjiwa merdeka
- Agar menghargai silaturahim
- Agar dapat mengelola anggaran dengan baik
- Belajar menjadi pemimpin
- Agar lebih bersyukur dan bersabar
Pembangunan
nasional Indonesia pada hakikatnya bertujuan membangun manusia yang memiliki
kebebasan dan kemandirian. Kebebasan dan kemandirian itulah yang akan membentuk
manusia memiliki kepribadian utuh sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri
bangsa kita.
Dalam
rangka pemikiran manusia yang mandiri itulah, pendidikan kewirausahaan menjadi
sangat penting bagi kita. Pendidikan kewirausahaan pada dasarnya merupakan
suatu bentuk pembinaan mental dan kepribadiaan dengan menitikberatkan kepada
nilai-nilai luhur kemanusiaan.
Pegertian
wirausaha, menurut kamus besar bahasa indonesia, adalah orang yang pandai atau
berbekat mengenali produk baru, menentukan cara produk baru, menyusun operasi
untuk pengadaan produk baru, memasarkan serta mangatur permodalan
operasionalnya. Peran wirausaha sangat penting dan menentukan masa depan bangsa
dan negara. Secara umum wirausaha sangat diperlukan untuk memperkuat
perekonomian Indonesia. Selanjutnya, agar kita dapat memahami jiwa dan semangat
kewirausahan, terlebih dahulu kita ketahui pengertian yang berkenaan dengan
kewirausahaan dan wirausaha.
Wirausaha
pada hakikatnya adalah kemampuan berusaha secara mandiri tanpa bergantung
dengan orang lain serta tangguh menghadapi cobaan. Seringkali kita salah
memberi arti terhadap istilah pengusaha dan wirausahawan. Di dalam kedua istilah
tersebut terdapat perbedaan yang mendasar, baik dari segi sikap maupun perilaku
apabila dihadapkan pada suatu permasalahan yang rumit. Pengusaha adalah orang
mempunyai kemampuan untuk mengubah sumber-sumber ekonomis menjadi sesuatu usaha
yang menguntungkan. Adapun wirausahawan adalah seseorang/pencipta kreasi yang
tinggi serta memiliki motivasi dalam dirinya untuk menemukan berbagai perubahan
setiap saat yang berpijak pada sikap kemandirian. Seorang wirausaha dapat
seorang pelajar, seorang karyawan, atlet, artis, ataupun seorang pengusaha dan
sebagainya.
Wirausaha
yang sering sisebut juga wiraswasta, ”wira” artinya perwira, tangguh, kuat,
teladan. ”swasta” artinya mandiri, berdiri sendiri. Wirausaha/wiraswasta
berarti melakukan usaha dengan kemampuan dan kekuatan sendiri. Dengan demikian
wirausahawan adalah seorang yang megorganisir, mengelola, dan menanggung resiko
dari suatu kegiatan usaha yang dilakukan.
Di
dalam pelajaran kewirausahaan, kita diajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku
untuk membuka bisnis, agar kita menjadi wirausaha yang berbakat. Agar lebih
jelas di bawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan/berbisinis, sebagai
berikut:
- Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
- Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
- Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu, handal dan unggul.
- Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para mahasiswa dan masyarakat.
Seorang
pengusaha wirausaha harus memiliki sifat-sifat seperti di bawah ini:
- Berani mengambil resiko
Wirausaha
tidak menyukai pekerjaan yang terlalu mudah atau terlalu sulit jika
dibandingkan dengan kemampuannya. Kegagalan dan kesulitan yang layak merupakan
rangsangan atau motivasi untuk meningkatkan usahanya, berani mengambil resiko
disini bukan berarti nekat, tetapi resiko yang telah melalui perhitungan
matang. Wirausaha yang tidak berani mengambil resiko dan menghindar dari
kesulitan yang dihadapi, berarti wirausaha yang tidak bertanggung jawab dan
tidak bermoral.
- Mempunyai tanggung jawab pribadi
Seorang
wirausaha menginginkan pengakuan atas keberhasilannya tanpa mencari kambing
hitam jika mengalami kegagalan, karena ia paling senang jika diberi tanggung
jawab secara pribadi untuk memecahkan persoalan. Seorang wirausaha menyukai
tantangan yang memerlukan keahlian bukan permainan yang tergantung pada
kemajuan. Apapun yang diakibatkan oleh perbuatan, dan tindakannya, maka ia siap
mempertanggungjawabkannya.
2. Inovatif
Wirausaha
lebih berorientasi kepada tujuan daripada teknik, berarti dia bersedia mencoba
beberapa metode untuk mencapai tujuan dan selalu menyesuaikan dengan keadaan
dalam memecahkan persoalan. Perubahan-perubahan atau pemabaharuan-pembaharuan
diarahkan pada produktivitas, sehingga diharpakan dapai tercapai tujuan yang
telah ditentukan.
3. Aktif dan kreatif
Wirausahawan
tidak menyukai berpangku tangan. Bagi dia hidup merupakan tantangan, oleh karena
itu lebih suka mengambil inisiatif untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi diri sendiri dan lingkungannya. Mobilitas dan fleksibilitas selalu
kelihatan dalam bentuk pemikiran maupun tindakan fisik.
4. Berorientasi ke masa depan
Wirausahawan
mempunyai rencana-rencana yang terprogram dengan matang, mengenai apa ynag akan
dikerjakan serta mengantisipasi faktor-faktor penghambat yang mungkin timbul
dalam pelaksanaannya. Karena wirausahawan yang baik, setiap melakukan kegiatan,
hasilnya menjadi cermin bagi program selanjutnya atau masa yang akan datang.
Keberhasilan sekarang merupakan gambaran untuk meningkatkan kegiatan
selanjutnya.
Seorang
wirausahawan haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan, apa yang ia akan
lakukan, apa yang ia hendak capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk
sementara, tapi untuk selamanya. Oleh sebab itu faktor kontinuitasnya harus
dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan. Untuk menghadapi pandangan
jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang
matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
Menurut
Robert T kiyosaki Sumber Penghasilan seseorang dibagi menjadi 4 Quadran :
- Kuadran E (employee – pegawai, Karyawan).
- Kuadran S (self-employed – pekerja lepas).
- Kuadran B (business owner – pemilik usaha).
- Kuadran I (investor – penanam modal),
Untuk
Quadaran 1 dan 2 disebut Aktif Income , artinya penghasilan itu didapat hanya
kalau kita bekerja.
Untuk
Quadran 3 dan 4 disebut Pasive Income, artinya pendapatan itu akan tetap kita
nikmati hasilnya dengan kita tdk harus bekerja.
Bagaimana
Untuk Memulai Menjadi Pengusaha:
Roger
Hamlton menyebutkan ada 8 Profil ,yang merupakan jalur alami untuk membangun
kekayaan .
Kedelapan
profil itu adalah:
1.
Creator
2.
Star
3.
Supporter
4.
Deal Maker
5.
Trader
6.
Accumulator
7.
Lord
8.
Mechanic
1.
Creator. Orang seperti ini diwakili oleh Bill Gates, Walt Disney, Richard
Branson dan sebagainya. Mereka adalah orang-orang kreatif dan banyak idenya.
Mereka akan terus berkreasi dengan apa pun yang dimilikinya, meskipun terbatas.
Mereka fokus di sisi kreatif saja dan menyerahkan pekerjaan lainnya kepada
supporter atau mechanic dan lainnya.
2.
Star (bintang), contohnya adalah Oprah Winfrey, David Beckham, Inul dan
sebagainya. Mereka menjadi magnet bagi uang. Personal branding mereka kuat dan
melekat pada dirinya. Uang didapatnya ketika ia tampil di pentas. Biasanya
mereka ini adalah orang-orang yang ekstrovert, suka tampil di depan orang banyak.
3.
Supporter (pendukung). Diwakili oleh Jack Welch (mantan CEO GE), TP Rachmat
(Astra). Mereka suka memimpin orang, adalah manajer yang handal dan hebat dalam
mengelola perusahaan.
4.
Deal Maker, contohnya adalah Donald Trump, Li Kashing. Mereka suka bernegosiasi
sampai titik darah penghabisan. Akalnya ada 1001 untuk mendapatkan best deal.
5.
Trader (pedagang), contohnya adalah George Soros, Theo F. Toemion. Mereka
mencari produk dengan harga murah dan bisa dijual harga tinggi. Timing adalah
salah satu kunci keberhasilannya. Visinya adalah jangka pendek. Yang penting
beli di harga sekian dan jual di harga sekian.
6.
Accumulator, tokohnya adalah Warren Buffet, Robert Kiyosaki. Mereka suka
mengumpulkan aset, menunggu dengan sabar sampai harganya tinggi dan menjual
atau mendapatkan cashflow dari aset itu.
7.
Lord, mereka adalah orang yang suka dengan detail, suka menghitung dengan
matang dan jeli, pintar merekayasa keuangan. Profil ini diwakili oleh Andrew
Carnegie, Laxmi Mittal, Sandiaga Uno dan sebagainya. Mereka bisa membangun
kekayaan dengan modal nol.
8.
Mechanic. Orang tipe ini adalah para pembuat sistem dan mengembangkannya.
Contohnya adalah Ray Kroc (Mc Donald’s), Sam Walton (Wal Mart) dan sebagainya.
Mereka selalu berpikir bagaimana agar sistem bisnisnya menjadi lebih baik dan
lebih baik lagi.
Apakah
tipe profil yang cocok untuk anda? Silakan tentukan sendiri di mana
kecenderungan anda. Tidak mutlak harus kuat di satu profil saja. Bisa jadi ada
1 yang kuat dan 2 lainnya mendukung.
Kiat
Sukses Berbisnis, saya ambil contoh perusahaan lain.
TIPTOP
ternyata dibangun tahun 60-70an oleh 2 bersaudara yakni Haji Rustam dan Haji
John Idris dan waktu itu pemain di supermarket itu hanya ada TIPTOP dan GELAEL,
kata beliau. Waktu itu yang berjaya China di glodok.
Berikut
ini kiat sukses beliau dalam membangun bisnis :
- Jujur dan Komitmen
Contoh
kalau kita janji membayar hutang tanggal sekian, maka pastikan pada tanggal itu
kita membayar, kalau ada sesuatu terjadi maka datang dan sampaikanlah sebelum
deadline. Dan dengan cara ini ternyata supplier-supplier berebutan ingin
mensupply barang ke TIPTOP.
- Jangan makan uang yang bukan hak kita
Contoh
uang kembalian yang nilainya dibawah Rp 100,- oleh TIPTOP atas seijin pelanggan
diminta dan dikumpulkan dan disalurkan ke Badan Zakat, dan ternyata uang-uang
recehan yang sering dibuat mainan anak kita ini oleh TIPTOP dikumpulkan dan
sebulan bisa terkumpul lebih dari 50juta. Dahsyat kan? .
- Bayar Zakat, karena itu juga bagian yang bukan hak kita.
Saya
berpikir, kalau recehan dibawah Rp 100,- dikumpulin sebulan >50juta
bagaimana biangnya? Berapa omsetnya? berapa untungnya? dan berapa Zakatnya?
Subhanallah..pasti besar sekali, dan mungkin inilah yang membuat TIPTOP
dimana-mana laris termasuk cabang-cabangnya, semenjak hari H pertama pembukaan
hingga detik ini dari pagi sampai malam hari.
- Bersedekah
Bagaimana
Menghadapi Pesaing
Jangan
pernah takut dengan pesaing, jadikan pesaing sebagai mitra yg akan bersama-sama
menciptakan pasar, yang jelas :
- Usaha bisa di tiru
- Sistem bisa di Bajak
- Tapi Rizki tidak bisa di Jiplak
Secara
rinci, keberhasilan usaha yang dikelola seorang wirausahawan, dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
- Keyakinan dalam usaha
- Sikap mental yang positif dalam berusaha
- Keyakinan penuh terhadap diri sendiri
- Tingkah laku yang bertanggung jawab
- Kreativitas dan inovatif
- Sasaran besar yang menantang dalam berusaha
- Keunggulan dalam berusaha
- Pengembangan diri
- Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien
- Kemampuan berusaha
- Ingin bekerja keras
- Bekerja sama dengan orang lain
- Pandai membuat keputusan
- Mau menambah ilmu pengetahuan
- Berambisi untuk maju
- Pandai berkomunikasi
Untuk
dapat mengembangkan usaha secara optimal maka seorang wirausahawan harus
menempa dirinya degan kemampuan yang kuat untuk berkarya; dengan semangat
kemandirian, berkemauan, dan berkemampuan memecahkan masalah dan mengambil
keputusan secara rasional.
Jika
ditinjau secara umum, faktor-faktor keberhasilan usaha dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
- faktor manusia
maju
mundurnya suatu usaha tergantung sumber daya manusianya. Betapapun canggihnya
teknologi, tetapi jika manusainya atau orangnya pemalas, bodoh, apatis, tidak
mempunyai etos kerja yang tinggi dan tidak bertanggung jawab, sudah barang
tentu usahanya tidak akan berhasil.
- faktor keuangan
faktor
keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan. Keuangan dipergunakan untuk
modal operasional perusahaan, baik untuk biaya produksi, membeli bahan baku,
promosi, pemasaran, penjualan, tenaga kerja, distribusi dan sebagainya.
- faktor permodalan
modal
perusahaan pada umumnya terdiri atas modal sendiri dan modal asing. Itu semua
merupakan faktor pendukung ke arah kemajuan dan keberhasilan di dalam usaha.
- faktor organisasi
organisasi
bertujuan untuk menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dan
mengelompokkannya sehingga nanti akan menjadi bidang kegiatan usaha.
- faktor perencanaan
perencanaan
usaha berfungsi untuk menentukan dan merumuskan tujuan usaha. Perencanaan
tersebut misalnya:
- produk apa saja yang akan dibuat atau dijual
- berapa jumlah produk yang akan dibuat
- berapa jumlah dana yang diperlukan
- berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan
- kemana produk itu akan dipasakan
- faktor mengatur bisnis
manajemen
usaha yang baik, akan membantu tercapainya keberhasilan usaha. Manajemen usaha
yang baik, selalu berhubungan dengan perencanaan bisnis, pengorganisasian
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
- faktor pajak dan asuransi
perusahaan
yang baik adalah perusahaan yang pengelolaannya baik dan teratur membayar
pajaknya. Disamping itu selalu mengasuransikan perusahaan berikut karyawannya.
- faktor fasilitas pemerintah
fasilitas
yang diberikan pemerintah dapat berupa pemberian kemudahan-kemudahan dalam
mengurus dan memperoleh segala izin usaha yang diperlukan para wirausahawan.
Disamping
hal tersebut di atas faktor pengalaman, kemampuan, kecakapan, waktu, dan tempat
usaha, sangat menentukan kemungkinan keberhasilan suatu usaha. Masalah peluang
dapat dicari di segala jenis usaha yang kita inginkan seiring dengan pesatnya
pembangunan.
Kegagalan
dalam berusaha, harus dijadikan pendorong untuk mendapat kemajuan dalam usaha
yang lebih pesat. Keberhasilan para wirausahawan, pada umumnya diperoleh dari
kemauan, dan kemampuan kerja.
Keagalan
usaha dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
1.
tidak cocok minat dan bakat terhadap jenis usaha yang sedang dijalankan.
2.
kurang pengalaman dalam bidang usaha.
3.
lemah dalam bidang pemasaran.
4.
tidak ada perencanaan usaha yang tepat dan matang
5.
kurang dana untuk modal usaha.
Jika
dikaji lebih mendalam, akan nampak bahwa pada umumnya, kelemahan dan kegagalan
usaha justru terletak pada pemimpin, pemilik, dan pengelola perusaaan itu
sendiri. Para wirausahawan, tidak berusaha mengembangkan diri sendiri dengan
mempelajari pengetahuan teknologi baru. Mereka juga kurang tanggap terhadap
adanya perubahan-perubahan perkembangan dalam perusahaan.
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai generasi muda, di tangan
kitalah masa depan bangsa kita berada. Di jaman yang serba sulit ini, dimana
banyak pengangguran terjadi dimana-mana, lapangan pekerjaan yang semakin
sempit, maka lebih baik kita yang membuat lapangan kerja, minimal untuk diri
kita sendiri, yaitu dengan berwirausaha atau berbisnis. Dengan begitu kita bisa
mengurangi sedikit angka pengangguran. Apalagi jika kita bisa membuat lapangan
pekerjaan untuk orang lain, setidaknya itu sedikit membantu beban pemerintah
terhadap angka pengangguran. Serta luruskan niat, bahwa tujuan utama berbisnis
adalah bukan semata-mata untuk mencari kekayaan, tapi dengan kekayaan bisa
menjadi sarana untuk berbagi .
Referensi
- http://elqorni.wordpress.com/2012/04/03/modul-1-ruang-lingkup-bisnis/
- http://erdiawanprasetyo.ngeblogs.info/
- http://mane3x.wordpress.com/tag/sistem-perekonomian/
- http://liahibatha.wordpress.com/2011/03/25/sistem-ekonomi-pasar/
- http://popyalawiyah.blogspot.com/2012/02/pengertian-dan-macam-macam-sistem.html
- http://mycopypast.blogspot.com/2009/07/apa-itu-positioning-pengertian.html
- Pengantar bisnis oleh M.Fuad, DKK. HTTP/Books.google.co.id
- http://suksesplusplus.blogspot.com/2011/05/hakikat-bisnis.html
- www.baak.gunadarma.ac.id
No comments:
Post a Comment